Berita 2017 Terupdate

Penyebab dan Gejala FIV Pada Kucing

Selain terbilang cukup mudah, merawat kucing juga sangat menyenangkan. Namun, hewan lucu dan berbulu ini juga rentan terserang virus mematikan, salah satunya yaitu feline immunodeficiency virus (FIV).  FIV pada kucing adalah salah satu penyakit menular yang paling umum dan konsekuensial dialami kucing di seluruh dunia.

Pada kucing yang terinfeksi, FIV menyerang sistem kekebalan sehingga membuat mereka rentan terhadap penyakit lainnya. Meski kucing yang terinfeksi FIV tampak normal bahkan selama bertahun-tahun, pada akhirnya kucing akan menderita defisiensi imun. Sehingga memungkinkan bakteri, virus, dan jamur yang biasanya tidak berbahaya menjadi berpotensi menyebabkan penyakit parah. Walau sampai saat ini belum ada obat untuk FIV, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kucing yang terpapar FIV dapat hidup normal selama tidak terinfeksi virus leukemia kucing.  

Cara Penularan FIV Pada Kucing

Cara penularan FIV pada kucing umumnya adalah melalui luka gigitan dari kucing yang terinfeksi saat berkelahi. Kontak fisik lain seperti berbagi tempat makan dan mangkuk air atau perawatan bersama, tidak efisien untuk menyebarkan virus. Hanya pada kasus lain, induk kucing yang terinfeksi dapat menularkan infeksi ke anak kucingnya, meskipun tidak menjadi kepastian. 

Fiv Pada Kucing
Fiv Pada Kucing

Namun, jika induk kucing terinfeksi FIV selama kehamilannya, risiko penularan ke anak-anaknya akan lebih tinggi. 

Ciri-ciri Kucing Terkena FIV

Beberapa ciri kucing terinfeksi virus FIV diantaranya seperti demam, depresi, dan menurunnya nafsu makan. 

Ketika virus menyebar melalui sistem kekebalan, kucing akan memasuki keadaan penurunan kekebalan yang progresif sehingga dapat mengakibatkan infeksi sekunder. Biasanya, penyakit yang terkait dengan FIV bukan dari virus itu sendiri, melainkan dari infeksi sekunder tersebut atau masalah dengan sistem kekebalan.

Jika dibiarkan, kucing dapat mengalami infeksi kronis atau berulang pada kulit, mata, saluran kemih, atau saluran pernapasan bagian atas. Selain itu, dapat juga membuat peradangan gusi dan penyakit gigi parah, yang dikenal sebagai gingivostomatitis. 

Kucing yang terpapar virus FIV juga dapat mengakibatkan penurunan berat badan, kejang, perubahan perilaku, dan gangguan neurologis. Tingkat keparahan penyakit ini sangat bervariasi. Bahkan yang lebih parah, begitu kucing sakit dengan beberapa infeksi kritis atau kanker, waktu bertahan hidup biasanya tidak lebih dari beberapa bulan.

Oleh sebab itu, pastikan kucing Anda selalu mendapatkan perawatan yang baik dan tepat. Bawa mereka ke dokter hewan secara berkala untuk melakukan pemeriksaan.

Jangan lupa juga untuk selalu memberikan makanan yang dapat mencukupi nutrisi kucing Anda. Salah satunya dengan memberinya Royal Canin. Royal Canin sendiri adalah makanan hewan, termasuk kucing yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Untuk informasi lengkap mengenai produk Royal Canin Anda bisa melihatnya di www.royalcanin.com.