Optimalkan Kesehatan Ibu dan Anak Dengan Vitamin A

Ibu dan Anak Sebagai orangtua, tidaklah mudah untuk bersikap tenang, saat membiarkan si Kecil bereksplorasi. Terlebih saat si Kecil bermain di luar ruangan. Namun, Bunda harus yakin bila apapun yang dilakukannya bakal berdampak baik bagi proses tumbuh kembangnya. Selain memberikan pengawasan dan himbauan, hal yang dibutuhkan oleh si Kecil adalah perlindungan dari dalam. Termasuk memperhatikan asupan vitamin A-nya agar tubuh si Kecil tidak sampai kekurangan.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kejadian balita kekurangan Vitamin A (retinol) mencapai 24,3%. Sementara menurut World Health Organization (WHO), kekurangan vitamin A menimbulkan dampak negatif pada berkurangnya daya penglihatan, perkembangan kemampuan kognitif, dan proses belajar si Kecil. Maka dari itu, pada tahapan usia 1+ ini.
Bunda perlu menambahkan buah-buahan sumber vitamin A berikut ini tips kesehatan anak dengan melindunginya dalam menu makan sehatnya. Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjelaskan dalam sekali makan perlu disajikan sayuran dan buah-buahan, di samping makanan pokok dan lauk-pauk. Salah satunya dengan menyajikan anggur. Di balik rasanya yang manis, buah anggur merupakan sumber Vitamin A.
Pepaya, tidak jauh beda anggur, pepaya juga termasuk ke dalam buah yang banyak mengandung vitamin A. Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), setiap 100 gram buah pepaya mengandung vitamin A sebanyak 365 mg. Banyaknya kandungan vitamin A pada pepaya jangan sampai disia-siakan. Bunda dapat menyajikannya sebagai camilan segar kepada si Kecil.
Apel, apel digemari karena rasanya yang asam manis dan renyah. Tapi bukan hanya itu, kandungan nutrisi yang salah satunya adalah vitamin A, baik untuk melindungi permukaan mata si Kecil. Menurut data yang ada pada DKBM, setiap 100 gram buah apel mengandung vitamin A sebanyak 90 mg. Vitamin A pada apel paling besar terutama pada bagian kulitnya. Maka dari itu, PGS menyarankan agar Bunda memberikan potongan buah apel tanpa membuang kulitnya kepada si Kecil. Itulah yang tidak bisa terpisahkan antara ibu dan anak.